Friday, September 30, 2016

Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

 Pengertian belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan pencapaian proses pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa atau mahasiswa sebagai objek pendidikan. Pengertian belajar banyak dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan.


Sudirman menyatakan pengertian belajar berarti mencari makna, makna diciptakan oleh objek didik (siswa/ mahasiswa) dari apa yang mereka lihat, mereka dengar dan dari yang dirasakan dan alami, jadi hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman objek dengan dunia fisik dan lingkungannya. Menurut Slameto, pengertian belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar mempunyai ciri-ciri : 
  1. Perubahan terjadi secara sadar. Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan di dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah dan kebiasaannya bertambah. 
  2. Perubahan bersifat kontiniu dan fungsional. Ini berarti bahwa perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis.
  3. Perubahan bersifat positif dan aktif. Ini berarti bahwa perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya dan perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya tetapi karena usaha sendiri.
  4. Perubahan tidak bersifat sementara. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
  5. Perubahan bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
  6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Ini berarti bahwa setelah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Menurut Suciati, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan lingkungannya. Menurut Witherington “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan dan pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Crwo dan Hilgard bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”, sedangkan menurut Vista dan Thompson, belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman.

Maka dari pendapat para ahli pendidikan seperti tersebut diatas dapat simpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh seseorang secara sadar dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga diperoleh kecakapan-kecakapan yang baru yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku didalam dirinya berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Faktor yang Mempengaruhi Belajar 

Sesuai dengan pengertian belajar, ada faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang terdiri dari:

1. Faktor kesehatan 
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu. Jika kesehatannya terganggu, maka supaya ia dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi dan ibadah.

2. Perhatian 
Perhatian merupakan suatu usaha untuk memusatkan pemikiran atau hati terhadap yang dilihat dan di dengar. Menurut Gazali perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi. Supaya pencapaian akademi berhasil baik maka mahasiswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang sedang dipelajari, karena jika bahan tidak menjadi perhatian akan timbullah kebosanan yang berakibat malas untuk belajar sehingga pencapaian akademik menjadi tidak baik.

3. Minat 
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan dan jika berlangsung terus-menerus akan disertai rasa senang dan diperoleh kepuasan atau suatu rasa lebih suka dan ketertarikan terhadap suatu hal/aktivitas tanpa ada yang menyuruh (bersifat menetap). Jika bahan pelajaran diminati oleh mahasiswa maka dia akan lebih mudah mempelajarinya tetapi jika bahan pelajaran tidak diminati maka akan pencapaian akademik menjadi tidak baik. Minat dapat ditunjukakn melalui suatu prestasi pencapaian akademik, yang berarti siswa/mahasiswa berminat terhadap apa yang sedang dipelajari maka pencapaian akademik (dalam hal ini indeks prestasi) akan meningkat.

4. Bakat 
Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran atau jurusan yang dipelajari oleh mahasiswa sesuai dengan bakatnya maka pencapaian akademiknya akan lebih baik karena ia senang belajar dan untuk selanjutnya ia akan lebih giat mempelajarinya.

5. Motivasi 
Motivasi menurut Kellerberasal dari kata movere yang berarti menggerakkan, mengendalikan, membangkit kan kegiatan, menumbuhkan perasaan, pengambilan prakarsa untuk menggapai tujuan yang diinginkan.

Motivasi mempunyai tiga komponen yaitu : kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu ada dalam ketidak seimbangan antara apa yang dia miliki dan harapan, misalnya mahasiswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap, ia merasa memiliki cukup waktu untuk belajar, waktu belajar yang ia gunakan tidak memadai untuk memperoleh hasil yang baik, oleh karena itu ia mengubah cara-cara belajarnya. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau pencapaian tujuan. Tujuan merupakan hal yang paling pokok yang ingin dicapai oleh individu atau merupakan perilaku dalam hal belajar.

Nasution mengatakan bahwa pengertian motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak itu mau melakukannya dan bila ia tidak suka ia tidak melakukannya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan pendorong untuk bertindak atau bertingkah laku dari suatu proses yang sedang berlangsung dalam diri seseorang. Seseorang akan berhasil dalam belajar apabila dalam dirinya terdapat motivasi yang kuat untuk mengikuti dan melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan kegiatan tersebut.

Motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan oleh sebab itu seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila ia merasa ada kebutuhan, misalnya pelaksanaan proses belajar mengajar di Akademi Kebidanan sangat dibutuhkan tenaga-tenaga pendidik yang mempunyai pendidikan khusus seperti Bidan Pendidik D-IV maka untuk itu seseorang yang sudah memiliki ijazah strata D-III atau Akademi Kebidanan termotivasi untuk mengikuti pendidikan D-IV Bidan Pendidik.

No comments:

Post a Comment